Kabut Asap, 52 Jemaah Haji Sibolga Batal Terbang ke Medan

Jum'at, 04 September 2015 - 22:25 WIB
Kabut Asap, 52 Jemaah Haji Sibolga Batal Terbang ke Medan
Kabut Asap, 52 Jemaah Haji Sibolga Batal Terbang ke Medan
A A A
SIBOLGA - Kabut asap masih mengepung udara Bandara FL Tobing, Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Akibatnya, 52 jemaah calon haji (calhaj) asal daerah itu gagal berangkat lewat pelabuhan udara menuju Medan.

Kepala Bandara FL Tobing Pinangsori Ambar Suryoko mengatakan, ke-52 calhaj itu seyogianya berangkat menggunakan pesawat Garuda. Namun, Garuda terpaksa membatalkan penerbangan karena langit Bandara FL Tobing diselimuti asap tebal.

“Seharusnya para calhaj tersebut berangkat jam 02.00 WIB, tapi karena kabut asap, mereka batal berangkat dan rencananya mereka akan menempuh perjalanan via darat menuju Medan,” kata Ambar, Jumat (4/9/2015).

Pihak Departemen Perhubungan Udara Pinangsori, Tapteng, sedikitnya telah lima kali menutup penerbangan lewat Bandara FL Tobing. Hal tersebut terjadi karena serangan kabut asap yang terus melanda langit bandara tersebut.

Penutupan diawali Jumat 28 Agustus 2015, dan berlanjut pada keesokan harinya Sabtu 29 Agustus 2015. Dua hari kemudian, yakni Senin 31 Agustus 2015, dan berlanjut tiga hari kemudian yakni Kamis 3 September 2015 hingga Jumat ini.

“Dari penutupan–penutupan ini, terjadi penundaan jadwal penerbangan. Seperti hari ini saja, ada enam jadwal penerbangan dari bandara yang terpaksa dicancel. Dua jadwal penerbangan Garuda, dua Wings Air, dan dua Susi Air,” beber Ambar.

Terpisah, Kepala Tata Usaha (KTU) Perhubungan Udara Bandara FL Tobing Binnerson Silitonga mengatakan, akibat penutupan tersebut, sudah tidak terhitung lagi berapa kerugian yang dialami oleh pihak penyedia jasa penerbangan.

“Kita ketahui, selama pembatalan penerbangan itu pihak maskapai harus mengembalikan uang pembelian tiket pesawat kepada para penumpangnya. Demikian kami selaku pengelola bandara, harus kehilangan pemasukan," jelasnya.

Sementara itu, dilaporkan sedikitnya 40% kapal tangkap ikan di Kota Sibolga dan Tapteng urung melaut karena serangan kabut asap. Jarak pandang di laut dikabarkan mencapai 250 meter.

Pantas M Lumbantobing, salah seorang pemilik kapal tangkap ikan di kota Sibolga mengatakan, jarak pandang serendah ini sangat beresiko dan rawan kecelakaan (tabrakan antar kapal).

"Karena itu, sejumlah pemilik kapal memilih menyandarkan kapalnya sementara waktu, sambil menunggu jarak pandang normal kembali. Sebagaimana yang dilakukan kepada sejumlah kapal kami,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6869 seconds (0.1#10.140)